Selamat Datang .. DI BLOG .. UPT. PUSKESMAS PANCENG
2016 ~ UPT PUSKESMAS PANCENG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK2

CM Mahasiswa UNAIR

Pengarahan Ka Pusk pada acara Pelatihan Kader Tiwisada

Lomba Posyandu Berinovasi di Desa Doudo

Lomba Desa Sehat Tk Propinsi

Jumat, 09 September 2016

POS PAUD

POS PAUD
Desa Wotan 
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panceng
 

Pos Paud Desa Wotan
9 September 2016


Pos PAUD dibentuk atas kesepakatan masyarakat dan dikelola berdasarkan azaz gotong royong, kerelaan, dan kebersamaan. Pos PAUD juga sangat berpotensi atau dapat berkembang menjadi PAUD, akan tetapi perkembangan ini mungkin luput dari stakeholder yang terkait. Dengan sudah adanya Posyandu dimasing-masing kelurahan atau tingkat Rukun Warga (RW), setidaknya Pos PAUD dapat terbentuk di masing-masing kelurahan atau tingkat Rukun Warga (RW).


Keberhasilan Pos PAUD dalam melaksanakan prinsip dasar Pos PAUD di atas dalam prakteknya masih menemui beberapa kendala, meskipun sudah terdapat buku panduan yang jelas dari Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu penyebabnya adalah penyampaian informasi dan pembinaan Pos PAUD belum berjalan optimal. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah strategi untuk mengoptimalkan kerja sama semua lini, terkait permasalahan di atas.
  1. Meningkatkan pendidikan sejak dini bagi kalangan kurang mampu. Dengan prinsip kesederhanaan dalam pelaksanaan Pos PAUD, masyarakat dapat mengelola dana sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
  2. Memudahkan masyarakat ikut serta dan terlibat dalam meningkatkan dan membangun pendidikan di lingkungannya.
  3. Meningkatkan mutu layanan Pos PAUD, agar Pos PAUD memiliki kompetensi standart dan dapat bersaing denga PAUD swasta.
PAUD bertujuan membimbing dan mengembangkan potensi setiap anak agar dapat berkembang secara optimal sesuai tipe kecerdasannya. Oleh karena itu guru harus memahami kebutuhan khusus dan kebutuhan individual anak. Memang disadari ada faktor-faktor pembatas, yaitu faktor-faktor yang sulit atau tidak dapat diubah dalam diri anak yaitu factor genetis. Oleh karenanya PAUD diarahkan untuk memfasilitasi setiap anak dengan lingkungan belajar dan bimbingan belajar yang tepat agar anak dapat berkembang sesuai kapasitas genetisnya.





Selasa, 06 September 2016

LOMBA POSYANDU BERINOVASI

Lomba Posyandu Berinovasi
Desa Doudo - Panceng



Inovasi dilatar belakangi dari keinginan dari para kader dan ibu-ibu balita untuk lebih memajukan Posyandu. Bila pada awalnya Posyandu berjalan dengan monoton, dengan kegiatan-kegiatan yang sudah rutin berjalan, maka dengan arahan dan bantuan dari beberapa pihak seperti Puskesmas, PKK, dan UPTB serta UPTD maka diharapkan Posyandu lebih dari sekedar Pos untuk menimbang dan imunisasi saja. Dengan adanya inovasi-inovasi, diharapkan Posyandu menjadi hal yang ditunggu-tunggu, sebagai tempat menambah ilmu, tempat bermain, posko pemberdayaan keluarga dan ajang silaturahmi antar sasaran Posyandu.
Inovasi-inovasi ini diadakan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan semua pihak yang terlibat.

Lomba Posyandu Berinovasi Tahun 2016 ini dilaksanakan di Desa Doudo Kecamatan Panceng, pada tanggal 05 Agustus 2016.
Tujuan
Tujuan dari inovasi-inovasi Posyandu ini adalah untuk
• memenuhi kebutuhan sasaran Posyandu
• meningkatkan kehadiran ibu dan balita di Posyandu
• menambah semangat dan kinerja kader
• melanggengkan keberadaan Posyandu
• untuk meningkatkan derajad kesehatan sasaran Posyandu.

INOVASI
Inovasi-inovasi yang dilakukan adalah berbagai bentuk pendidikan kesehatan yang wujudnya tidak hanya penyuluhan secara lesan saja, tetapi sasaran Posyandu mempraktekan secara langsung berbagai bentuk pendidikan kesehatan tersebut.




 Panggung Boneka



Taman Posyandu



Warung Posyandu





Kelas Ibu Hamil

Kamis, 01 September 2016

LOMBA PHBS TINGKAT KABUPATEN

LOMBA PHBS
TINGKAT KABUPATEN



Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial.
Sedangkan pengertian dari PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.  istilah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum semua bisa memahami dan melaksanakan dalam keseharinya.

Lomba PHBS tingakt Kabupaten Tahun 2016 ini di laksanakan Sukodono Kecamatan Panceng pada Tanggal 01 September 2016







Rabu, 31 Agustus 2016

LOMBA DESA SEHAT TINGKAT PROVINSI 2016

LOMBA DESA SEHAT TINGKAT PROPINSI
DESA DOUDO




Program Desa Sehat merupakan gerakan pemberdayaan segenap potensi warga & kelompok masyarakat dalam menciptakan keluarga dan lingkungan yang sehat.
Lomba Desa Sehat Tahun 2016 ini dilaksanakan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panceng di desa Doudo Kecamatan Panceng. Pada Tanggal 30 Agustus 2016.

TUJUAN UMUM
Terwujudnya Keluarga dan lingkungan sehat
TUJUAN KHUSUS
  1. Peningkatan Kapasitas Kader PKK & Posyandu;
  2. Perbaikan Gizi & Nutrisi keluarga melalui Gerakan Sadar Gizi;
  3. Pembelajaran PHBS melalui Pembiasaan cuci tangan pakai sabun dan sikat gigi pagi-malam;
  4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat melalui Gerakan pengelolaan sampah keluarga dan jamban sehat.


KOMPONEN PROGRAM DESA SEHAT
  1. Peningkatan Kapasitas Kader PKK & Posyandu;
  2. Gerakan Sadar Gizi;
  3. Gerakan PHBS dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan sikat gigi pagi-malam (SGPM);
  4. Gerakan Pengelolaan Sampah (GPS) keluarga
  5. Gerakan Jamban Sehat (GJS)

Jumat, 19 Agustus 2016

PELATIHAN KADER TIWISADA (DOKTER KECIL)

KEGIATAN PROGRAM UKS
PELATIHAN KADER TIWISADA
di Wilayah Kerja Kecamatan Panceng
UPT Puskesmas Panceng
Tanggal 18 Agustus 2016

Sekolah merupakan suatu institusi yang berfungsi sebagai tempat belajar mengajar, di dalamnya terdapat sekumpulan orang dalam jumlah relatif besar yang membentuk suatu komunitas, dan antara anggota komunitas terdapat saling interaksi adekwat. Oleh karena itu terdapat pula kebutuhan-kebutuhan di dalamnya, antara lain kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi. Di dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) terdapat program dokter kecil (dokcil). Mencetak dokcil tentu tidak sembarang, memerlukan pelatihan yang disebut pelatihan dokcil. Inilah kurikulumnya.

Sasaran Pelatihan Dokcil
Peserta didik (siswa) Sekolah Dasar kelas 4 dan 5 dengan jumlah 10-20 orang.

Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan maka peserta didik akan memiliki kompetensi:
  1. Memahami program UKS dan Dokter Kecil
  2. Bersikap dan berperilaku sehat
  3. Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan, kesehatan pribadi dan penyuluhan kesehatan
  4. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah
  5. Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan lingkungan, dll
  6. Melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
  7. Membuat laporan kegiatan Dokter Kecil
  8. Mengetahui hal-hal khusus apa saja yang perlu dilaporkan kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang ditunjuk
  
Tujuan Pelatihan Dokcil
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta membangun sikap positif peserta didik dalam pelaksanaan upaya program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Tujuan Khusus 
Membentuk peserta didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus (seperti telah diuraikan di bagian atas)

Materi Pelatihan Dokcil
Materi Dasar: 
  • Program UKS
  • Program Dokter Kecil

Materi Inti:
  • Kesehatan lingkungan
  • Pencegahan penyakit menular
  • Kesehatan gigi dan mulut
  • Kesehatan indera penglihatan
  • Kesehatan indera pendengaran
  • Imunisasi
  • Gizi
  • Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • NAPZA
  • Pemeriksaan Kesehatan Peserta


Materi Penunjang
  •  Membangun komitmen belajar

Metode dan Proses
1. Tahap pencairan
Sebelum pelatihan dimulai, perlu dilakukan proses pencairan. Proses pencairan dilakukan menggunakan metode dinamika kelompok dimana para pelaksana, pelatih dan peserta pelatihan berkumpul di suatu ruangan untuk saling berkenalan, mengisi kuesioner (misalnya mengenai hal-hal yang disukai, tidak disukai, harapan, kekhawatiran, dll), membuat permainan, dst.  Tujuannya untuk: membangun komitmen belajar agar peserta siap mengikuti pelatihan, membuat kesepakatan tentang norma yang akan dipakai selama pelatihan dan membuat kontrak belajar.

2. Tahap pembekalan materi
Tahapan dimana peserta didik dibekali pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan kegiatan Dokter Kecil. Materi yang diberikan lebih dititikberatkan pada peningkatan pemahaman peserta didik tentang berbagai faktor penyebab penyakit, cara pencegahan dan pertolongan pertama. Teknik penyampaian dalam pembekalan materi menggunakan metode ceramah diikuti tanya jawab, diskusi kelompok dan studi kasus.

3. Tahap konsolidasi
Merupakan tahap internalisasi komprehensif dari pengetahuan dan ketrampilan yang diterima pada tahap pembekalan. Pada tahap ini peserta didik diberikan tugas untuk menanggulangi 'kasus', menyusun rencana kegiatan pencegahan dan menanggulangi masalah kesehatan di lingkungan sekolah.

Penyelenggaraan
1. Pelaksana
Tim Pembina UKS tingkat Kabupaten/Kecamatan dan Tim Pelaksana UKS, dipimpin oleh Dokter Puskesmas.

2. Perencanaan di Tingkat Kecamatan
  • Pertemuan petugas kesehatan dan Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan
  • Persiapan sarana dan biaya yang diperlukan
  • Persiapan pelatihan Dokter Kecil
  • Persiapan administrasi

3. Pelatih
Petugas Kesehatan (Dokter Puskesmas/Petugas UKS) Guru UKS/Penjaskes atau Guru lain yang ditunjuk.

4. Waktu dan Tempat
Waktu:
Teori dan praktek 45 jam mata pelajaran dengan setiap mata pelajaran 45 menit. Dalam pelaksanaannya diatur oleh Kepala Sekolah, diberikan secara ekstra kurikuler atau dapat juga dalam masa liburan sekolah.
Tempat:
Kegiatan pelatihan diselenggarakan di ruang kelas, ruang UKS dan lapangan atau yang ditentukan oleh penyelenggara.

5. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan pada:
  • Peserta pelatihan
  • Penyelenggara pelatihan
Tujuan evaluasi:
  • Mengetahui adanya peningkatan pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan sebelum pelatihan
  • Mengetahui keberhasilan pelatihan
  • Mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan datang.
FOTO KEGIATAN PROGRAM UKS
 PELATIHAN KADER TIWISADA
(DOKTER KECIL)



 Gambar 1: Pembekalan dari Petugas Program UKS
Gambar 2 : Pembekalan dari Kepala UPT Puskesmas Panceng dr.Ja'iman
Gambar 3 : Pembekalan dari Dokter Gigi

Gambar 4 : Penyampaian Materi dari Promosi Kesehatan tentang PHBS
Gambar 5 : Peserta Kader Tiwisada / Dokter Kecil

Rabu, 17 Agustus 2016

TIM POSKO KESEHATAN HUT KE 71 RI 2016

TIM POSKO KESEHATAN
BERSAMA SAKA BHAKTI HUSADA
HUT RI KE 71
DI LAPANGAN DALEGAN - PANCENG



Tim kesehatan diadakan untuk masyarakat. Masyarakat mempunyai kebutuhan akan kesehatan dan merupakan tugas tim kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Rabu, 17 Agustus 2016 tepatnya pukul 10.00 WIB di Lapangan desa Dalegan, Kecamatan Panceng diadakan Upacara peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-71.
Pelaksanaan ini di ikuti oleh Staf Kecamatan, Perangkat desa, Guru Pengawas TK dan SD, Kamtibmas, dan siswa-siswi mulai dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK.


Rabu, 10 Agustus 2016

LOMBA POS KESEHATAN PESANTREN

LOMBA POS KESEHATAN PESANTREN
PP. AL IKHLAS DESA DALEGAN



POSKESTREN merupakan salah satu upaya memandirikan masyarakat pondok pesantren untuk hidup sehat, sehingga mendukung percepatan pencapaian perwujudan Indonesian sehat. Ruang lingkup pemberdayaan masyarakat pondok pesantren di bidang kesehatan berupa kegiatan pelayanan kesehatan dasar secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kompetensi yang ada.

Lomba Poskestren Tahun 2016 ini di wilayah kerja UPT Puskesmas Panceng, dilaksanakan di PP AL Ikhlas Desa Dalegan pada tanggal 9 Agustus 2016 .

 Poskestren di PP. Al Ikhas




 Ruangan Santri di Pondok Pesantren









 Penilaian Lomba Poskestren





 Para Santri PP. AL Ikhlas Dalegan - Panceng

Rabu, 27 Juli 2016

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

KEGIATAN IVA

  • IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
  • IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
  • Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.

TUJUAN IVA
  • Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
APA KEUNTUNGAN IVA??
  • Menurut (Nugroho. 2010:65) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya adalah :
  1. Mudah, praktis, mampu laksana
  2. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
  3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
  4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
  • Menurut (Emilia. 2010 :53) keuntungan IVA
  1. Kinerja tes sama dengan tes lain
  2. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai penatalaksanaannya
KAPAN DILAKUKAN IVA ???
  • Program Skrining Oleh WHO :
  1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
  2. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
  3. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho Taufan, dr. 2010:66)
  4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun.
  5. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.
  6. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun
SYARAT MENGIKUTI TEST IVA
  1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
  2. Tidak sedang datang bulan/haid
  3. Tidak sedang hamil
  4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
CARA KERJA IVA
  1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
  2. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).
  3. Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup.
  4. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
  5. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.
  6. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
  7. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
  8. Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih padadaerah transformasi bearti hasilnya negative.
KATEGORI IVA
  • Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
  1. IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
  2. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).
  3. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
  4. IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
KEGIATAN IVA DI PUSKESMAS PANCENG

TANGGAL 26 JULI 2016

Pendaftaran Peserta IVA

Ruangan Pemeriksaan IVA


Sambutan Kepala Sub. Bag TU


  

Pemberian Materi Oleh dr.Dwi Puspitasari

Selasa, 26 Juli 2016

KEGIATAN FOGGING

KEGIATAN PENYEMPROTAN NYAMUK
DENGAN PENGASAPAN
(FOGGING) 
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panceng
 Desa Sumurber Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik

Nyamuk dalam kehidupan sehari hari keberadaan nyamuk sangat dekat dengan manusia. Nyamuk tinggal dan berkembang biak disekitar lingkungan hidup manusia, dekat penampungan air, dibawah daun, baju yang tergantung, dalam botol bekas, pot bunga, saluran air dan lain lain. Secara umum nyamuk dikenal dalam tiga kelompok: Aedes, Culex, Anopheles. Nyamuk sebagai penyebab demam berdarah dan juga malaria, oleh karena itu harus ada upaya yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit tersebut.

Metode yang digunakan dalam pengendalian nyamuk adalah dengan memutus sirkulasi hidup nyamuk, dengan membasmi nyamuk dewasa dan menghambat perkembangan larva menjadi nyamuk. Teknis pengendalian yang dilakukan meliputi fogging mesin (pengasapan), spraying (penyemprotan), mist blower, ultra light fogger (Pengkabutan) dan abatesasi (penaburan bubuk abate).

Gambar Petugas Program DBD
tanggal 24 Juli 2016

Senin, 18 Juli 2016

PEMERIKSAAN JAMAAH HAJI TAHAP DUA

PEMERIKSAAN JAMAAH HAJI
TAHAP KEDUA
UPT PUSKESMAS PANCENG
TAHUN 2016
14 dan 16 Juli 2016



Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua adalah upaya penilaian status kesehatan terhadap jemaah haji tahun berjalan untuk memperoleh data status kesehatan terkini bagi evaluasi upaya perawatan, pemeliharaan, pembinaan dan perlindungan, serta rekomendasi penetapan status kelaikan pemberangkatan haji.




Data kesehatan terkini diperoleh melalui kompilasi data perawatan, pemeliharaan dan rujukan. Pemeriksaan kesehatan rujukan dilaksanakan oleh Tim Pemeriksa Kesehatan di Rumah Sakit. Penetapan rumah sakit dan Tim Pemeriksa Kesehatan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.


FUNGSI

Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua berfungsi sebagai :

  1. Penyediaan data status kesehatan jemaah yang lengkap dan terkini melalui kompilasi hasil pemeriksaan kesehatan tahap pertama, pemeriksaan dalam rangka perawatan dan atau pemeliharaan, serta pemeriksaan rujukan. 
  2. Identifikasi, karakterisasi dan prediksi, serta penentuan metode eliminasi faktor risiko kesehatan jemaah haji 
  3. Dasar upaya perawatan dan pemeliharaan kesehatan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan kesehatan jemaah haji. 

PROSEDUR PEMERIKSAAN

  1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua dilakukan pada jemaah haji berdasarkan hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama dan atau hasil pemeriksaan dalam rangka perawatan dan pemeliharaan kesehatan. 
  2. Jemaah haji risti diarahkan untuk mendapatkan Pemeriksaan Kesehatan rujukan di rumah sakit yang ditunjuk. 
  3. Pemeriksaan Kesehatan rujukan dilakukan segera setelah diketahui sebagai risti melalui Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama, dan sudah selesai selambat-lambatnya satu bulan sebelum operasional embarkasi haji dimulai. 
  4. Direktur rumah sakit yang ditunjuk bertanggungjawab atas pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Rujukan dan melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 
  5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota selanjutnya melaporkan rekapitulasi hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua kepada Kepala Daerah dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. 
  6. Pembiayaan Pemeriksaan Kesehatan diatur menurut kebijakan daerah setempat.

PEMBERIAN VAKSIN
INFLUENSA DAN HEPATITIS


Kamis, 02 Juni 2016

REFRESHING KADER 2016



 KEGIATAN REFRESHING KADER
TAHUN 2016
UPT PUSKESMAS PANCENG



Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan yang dikelola oleh kader dengan sasaran seluruh anggota masyarakat. Dalam perkembangannya untuk meningkatkan kualitas posyandu, kegiatannya diintegrasikan dengan program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB) yang disebut sebagai Taman Posyandu.
 
Disamping melaksanankan tugas-tugas pokok di Posyandu, kegiatan kader di Taman Posyandu juga difokuskan pada deteksi dini tumbuh kembang Balita. Kader sebagai pelaksana kegiatan di Taman Posyandu perlu terlebih dulu memahami tentang petunjuk teknis di Taman Posyandu dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan kader dalam melaksanankan deteksi dini tumbuh kembang Balita.
 
Refreshing kader di wilayah kerja Panceng dilaksanakan di Aula atau Ruang Pertemuan Tanggal 1 Juni 2016.
 
III. TUJUAN
  • Meningkatkan pemahaman kader posyandu tentang Taman Posyandu
  • Meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang deteksi dini tumbuh kembang Balita
  • Meningkatkan kemampuan kader posyandu dalam melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang Balita

Gambar Kegiatan Refreshin Kader
UPT Puskesmas Panceng






 
 
 
 
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net